Minggu, 11 September 2011

Mempuasakan Lidah

          Bendanya sich memang kecil, tapi usianya sama dengan usia manusia sejak zaman Nabi Adam as yang mempunyai banyak fungsi (yaitu "Lidah"). Malahan akibat lidah, orang bisa bahagia atau celaka, bisa banyak kawan atau lawan. Karena itu lidah sering menjadi ungkapan orang.
          "Berjalan peliharalah kaki, berkata peliharalah lidah!" nasihat pepatah kuno. Artinya, berhati-hatilah, kalau kita mengatakan sesuatu jangan sampai salah.
          "Ajining raga dumunung ana ing busana, ajining diri dumunung ana ing lathi!", tutur tetua orang Jawa dulu. Artinya, harga diri (tubuh) tergantung pada pakaiannya, sedangkan harga pribadi terletak pada ucapannya (lidahnya).
          Walaupun ungkapan kata2 itu sudah ada sejak zaman baheula, tetapi tetap berguna sepanjang masa. Sebab isinya mengandung petuah yang sangat tepat untuk peringatan bagi setiap orang dalam mengarungi perjalanan hidupnya.
          Lidah merupakan salah satu orang tubuh, pelengkap kesempurnaan manusia. Tanpa lidah, orang akan kekurangan karena sulit berkomunikasi dengan orang lain dan dikesankan sebagai orang bisu. Selain itu lidah dapat menikmati makanan yang enak & lezat. Karena itu lidah merupakan nikmat Allah swt yang besar artinya dalam kehidupan manusia.
          Lidahlah yang menghubungkan manusia dengan manusia. Lidahlah yang menciptakan segala bahasa. Lidahlah yang memberi suara semua pikiran dan cita. Lidahlah yang memberi rasa segala rasa. Lidahlah yang memperindah nyanyi dan irama. Lidah dapat membuat hati yang rindu menjadi mesra ria. Lidah yang bernasehat dapat menenangkan gelora amarah dalam dada.
          Lidah dapat memutarbalikkan segala peristiwa. Lidah dapat mempesona masyarakat dan massa. Lidah dapat membuat orang yang menangis menjadi ketawa. Banyak kata bersayap yang dibuat orang dengan lidah. "Lidahnya seperti madu, hatinya seperti empedu", "Lidak tidak bertulang", "Lidahnya berbisa", "Lidahnya seperti lidah ular, bercabang dua", "Lidahnya fasih berbahasa", "Dia pandai bersilat lidah", dsb. Pokoknya lidah seseorang dapat mengangkat derajat seseorang ke tempat yang mulai, atau sebaliknya.
          Seorang penyair berkata, "Biarkan aku bicara, kemudian berilah aku nama menurut penilaian Anda". Orang Belanda pun punya peribahasa "Waar't hart van vol is, vloeit demond van over". Artinya, bila hati telah diliputi oleh rasa, mulut (lidah) akan mengucapkannya dengan seindah hati.
          Sebaliknya lidah bisa menimbulkan bencana, fitnah lidah besar bahayanya. Lidah dapat membuat orang yang bersaudara bertikai dan porak-poranda. Karena lidah, orang dapat menghancurkan dunia. Karena itu Nabi saw bersabda: "Tidaklah sempurna Islam seseorang, jika tetangganya tidak aman dari kejahatan lidahnya", dan beliau mengajarkan agar mempuasakan lidah dari bicara kemungkaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar