Jumat, 16 September 2011

Kehilangan Teman

Duhai,.. pemilik nyawaku,… rapuh nian diriku atas ujian dari-Mu yang kurasakan kini. Kehilangan teman seakan merasainya bak jarum yang menusuk hati, membuat nafasku sesak, tenggorokanku tercekat, dadaku penat lalu jantungku seakan berhenti berdetak perlahan. Jiwaku berontak, akalku bergemuruh, wajahku kelam mendung lalu berisak mengalirkan air mata. 

Namun aku belajar dari Julaibib seraya berdoa, seperti doa Rasulullah untuk gadis yang akan dinikahi Julaibib yang berwajah lecak. Maka perkenankan wahai kekasih Allah azza wa jalla, agar doa-mu itu mengena padaku. “Ya Allah, limpahkan kebaikan atasku, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Janganlah Kau jadikan hidupku payah dan bermasalah”.

Dalam penjagaan-Mu dan penghambaan penuh pada-Mu aku berdoa sebagaimana Ummu Salamah berdoa. “Ya Allah berilah aku kebaikan dalam musibah ini dan gantilah ia dengan ganti yang lebih baik” sematkanlah dalam hatiku iman yang kokohnya menggunung-gunung. Agar tak mudah ku merutuki diri, menyalahi takdir dan untuk menggenapkan pasrah lagi taat pada-Mu sehingga yang hadir di benak hanyalah prasangka baik pada-Mu selalu dan senantiasa begitu.

Tak ada kesendirian, jauh dari kesepian, tak merasai kesunyian. Yang ada hanyalah renungan yang terbentuk sikap dan terwujud laku di kebermaknaan hidup dan keberartian diri. Semoga, allahumma aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar